Peran muslim terhadap isu dunia: Be A Changemaker Family, Find Your Why, Find Your Way.
Ada 10 isu teratas di dunia yang memberi dampak besar menurut generasi Millennials (Kelahiran tahun 80-90an), yaitu
12.1% | Lack Of Economic Opportunity And Employment
14.1% | Results Safety / Security / Wellbeing
15.9% | Lack Of education
22.7% | Government Accountability And Transparency / Corruption
23.9% | Religious Conflicts
28.8% | Poverty
30.8% | Inequality (Income, Discrimination)
18.2% | Food And Water Security
38.9% | Large Scale Conflict / Wars
48.8 %| Climate Change / Destruction Of Nature
( The 10 most critical problems in the world, according to millennials)
Bagaimana di Indonesia? Nampaknya masalahnya tak jauh berbeda.
Namun pertanyaan pentingnya, dimana posisi kita atau keluarga kita atas isu atau masalah yang ada di Indonesia atau di dunia tersebut?
Pilihannya bagi seorang Mukmin yang ditugaskan sebagai wakil Allah di muka bumi sebenarnya cuma satu, yaitu kita harus merubahnya atau kita digilas olehnya. Jika kita merasa paham dan beriman lalu tidak menyeru kebenaran dalam aksi perubahan mengembalikan segala sesuatu kepada fitrahnya atau kesejatiannya, maka azab bisa jadi akan dimulai dari rumah rumah kita.
Namun kebanyakan kita lebih suka mengutuki masalah, menyalahkan pihak lain, menakut nakuti ummat dsbnya. Sebagian lagi lebih suka cari selamat, memanfaatkan situasi untuk mengambil kepentingan pribadi dsbnya. Padahal, misalnya apabila kita hanya sibuk mendidik keluarga sendiri dan tak mempedulikan mendidik keluarga lain, sama saja sedang mempersiapkan musuh bagi anak anak kita di masa depan. Membantu mendidik keluarga lain sesungguhnya menyiapkan sahabat yang baik bagi anak anak kita di masa depan.
Jadilah seperti Abu Bakar RA, yang mengambil alih tanggungjawab atas masalah ummat menjadi tanggungjawab pribadi, dengan mengatakan, “Bagaimana ummat bisa seperti ini sementara saya masih hidup”. Keberanian inilah sesungguhnya yang dibutuhkan setiap manusia apalagi Mukmin, untuk membawa masalah ummat menjadi masalah personal.
Keberadaan dan kebermaknaan kita di dunia sesungguhnya diukur dari seberapa banyak kita mengambil peran, bukan menyerahkan peran atau mengabaikan peran. Semakin banyak peran yang kita ambil maka semakin banyaklah manfaat kita di dunia. Semakin banyak manfaat kita di dunia, maka semakin berkahlah kehidupan kita dan semakin ridha lah Allah SWT.
Dalam perspektif Islam, merubah dunia berarti mengembalikan kepada fitrahnya atau kesejatiannya. Karena mustahil Allah memberikan keburukan atau krisis bagi hambaNya, kecuali Hamba itu merubahnya menjadi buruk.
Dalam melakukan perubahan itu atau menyelesaikan masalah di sekitar kita, maka kita tidak bisa langsung berhadapan dengan masalah itu, kita harus menemukan model yang unik. Itulah mengapa para agen perubahan sesungguhnya adalah seorang Arsitek Peradaban. Ia fokus pada potensi dirinya, potensi keluarganya, potensi komunitasnya dstnya bukan sibuk pada masalahnya.
Jika kita sepakat untuk membuat perubahan bagi dunia yang lebih baik, maka berikut langkah langkahnya
1. Remember Your Purpose of Life
Mengingat dan menyadari kembali maksud penciptaan kita di dunia. Tiada yang kebetulan dalam penciptaan apapun di dunia, pasti semua ada maksudnya. Jelas alasan Allah menghadirkan kita di dunia adalah untuk tunduk beribadah kepadaNya dan untuk menjadi wakilNya di muka bumi. Artinya apapun yang kita lakukan di dunia adalah dalam rangka itu, bukan yang lain. Tanpa ini maka sia sialah semua aktifitas kita sehebat apapun itu.
Banyak orang di dunia yang berusaha membuat perubahan namun tak disandarkan pada ketundukan kepada Sang Maha Pencipta maka hanya akan menjadi fatamorgana walau memberi manfaat, sebagian lagi kemudian menjadi tidak tabah menghadapi ujian dalam perjalanannya, karena melakukan perubahan bukanlah hal yang nyaman dan tenang, namun penuh onak dan duri.
Hanya yang menjadikan Allah untuk diserahkan segala ketundukan dan dimintakan segala pertolonganlah yang akan mampu bertahan dalam gelombang ujian perubahan. The purpose of Life Guides Us.
2. Find Your Why
Tentu saja setiap maksud pasti menghendaki tugas atau peran. Maka maksud penciptaan manusia untuk beribadah dan menjadi khalifah di muka bumi pasti ada tugasnya atau perannya. Jadi kita harus menemukan peran atau tugas spesifik atau alasan kehadiran kita di dunia, agar kita dapat menunaikan maksud penciptaan kita di dunia.
Find Your Why adalah menemukan alasan kehadiran kita di dunia atau menjawab pertanyaan “Why Are You Exist”. Jawabannya tentu bukan sekedar jawaban yang sifatnya materil, misalnya agar sukses, agar kaya, agar terkenal dstnya tetapi jawaban yang sangat mengakar yang merupakan panggilan jiwa, yang kita lakukan dengan penuh gairah cinta, keikhlasan yang tinggi dan tak bisa dibendung, begitu menggebu gebu ingin dilakukan.
Menjadi Changemaker berarti menjadi pembawa berita gembira (solusi atas potensi) dan peringatan (solusi atas problem) sekaligus menjadi penyebar rahmat dan manfaat bagi semesta. Dengan apa? Tentu saja dengan “Your Why” atau “Your Calling” atau alasan kehadiran kita di dunia atau disebut dengan the mission of life.
Banyak orang mencoba membuat perubahan pada sebuah masalah atau sebuah potensi namun ternyata tidak relevan atau bukan panggilan hidupnya maka akan sulit bertahan atas berbagai godaan dan ujian, sulit dibawa menjadi masalah personalnya lalu bahkan berkinerja rendah dan cepat bosan.
Maka “find your why” atau temukan alasan kehadiran kita di dunia, pilihlah Isu yang relevan dengan “Your Why” dan menjadi “Your Way” barulah kita dapat membuat perubahan yang berarti.
Para keluarga yang akan menjadi “A Chantemaker Family” harus memulai langkahnya dengan menemukan alasan kehadiran pernikahannya di muka bumi, apa masalah ummat manusia yang paling ingin diselesaikan oleh keluarga kita dengan potensi keunikan keluarga kita, ingin disebut apa keluarga kita dstnya.
3. Dare To Transform and Fight (Berani Hijrah dan Jihad)
Ketika sudah menemukan peran kita di dunia, maka langkah berikutnya adalah berani untuk inovasi dan berjuang dengan sungguh sungguh. Sepanjang sejarah, perjuangan menuju perubahan itu pastilah gonjang ganjing, chaotic dstnya. Namun bagi orang yang telah menemukan takdir peran peradabannya semua masalah itu menjadi untuk mengambil peran terbaik.
Berani itu bukan lawan dari rasa takut, tetapi lawan dari rasa nyaman dan mapan. Sambutlah panggilan itu menjadi keberkahan dan rahmat bagi semesta sepanjang hidup kita. Orang orang yang diwafatkan Allah dalam keadaan memperjuangkan apa yang menjadi WHY nya atau jalannya yang menjadi belief nya maka ia akan abadi.
Keberanian dan rasa penasaran inilah sesungguhnya yang melahirkan banyak inovasi yang membuat perubahan.
4. Build Community. Find people Who Believe What You Believe
Perubahan tentu tak bisa sendirian, harus berjamaah. Temukan kelompok orang orang yang percaya apa yang kita percaya, untuk bersama membuat perubahan. Yakinlah bahwa ruh ruh yang sama akan berkumpul bershaf shaf menuju tujuan yang sama. Ruh tidak mungkin salah gaul.
Perubahan berupa Social Innovation tidak dapat dilakukan sendirian. Menegakkan peradaban, memulihkan krisis, mengembalikan ummat manusia kepada fitrahnya bukan pekerjaan seseorang. Namun pastikan kita telah menemukan Our Why yang menjadi believe kita.
Selamat menemukan Your Why, selamat kembali kepada fitrahmu untuk merubah dirimu dan dunia menjadi lebih hijau dan damai. Selamat menjadi Arsitek Peradaban, selamat menjadi Changemaker Family. Semoga Allah meridhai perjalanan kita.
Salam Pendidikan Peradaban
#fitrahbasededucation
#pendidikanberbasisfitrah
#changemaker
#changemakerfamily
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!