Bisnis Langit Anti Bangkrut

Bisnis Langit Anti Bangkrut merupakan suatu konsep yang mengkaitkan bisnis dengan langit dari segi filosofis dan hakekat. Konsep ini menawarkan jalan keluar bagi bisnis yang ingin memenuhi syarat syariah tanpa terpengaruh oleh kapitalisme dan materialisme yang merusak. Temukan misi hidup melalui prinsip-prinsip Fitrah Based Education dan Fitrah Based Life.

Oleh Harry Santosa

Seringkali orang menyangka antara Bisnis dan Langit adalah dua hal yang berlawanan. Bagaimana bisa bisnis yang nampak penuh “permainan dan obsesi keuntungan dengan segala cara” itu bisa terkait dengan “urusan langit”.

Di alam fikiran kapitalistik dan materialistik sekuler, amat susah memandang langit dan dunia sebagai sebuah kesatuan. Teman saya seorang bisnismen muslim, dengan berseloroh mengatakan, “kantong kanan Islamis, kantong kiri kapitalis”. Nah!

Tak bisa dipungkiri, kebingungan atau ambiguitas ini melanda banyak bisnis, misalnya lembaga Zakat yang nampak sangat Islami dalam hal memenuhi kewajiban sebagai Amil Zakat, namun pendekatan bisnisnya lebih kepada membangun Konglomerasi Lembaga Zakat tanpa misi langit yang kokoh.

Bahkan sampai kepada Lembaga Pendidikan Islampun, walau memakai label Islam, namun sulit kita menolak realita bahwa kebanyakan pendekatannya sangat industrialistik dan kapitalistik serta materialistik misalnya fokus pada memperbanyak siswa, memperluas lahan dan bangunan bukan mempertajam misi perjuangannya sebagai bentuk jihadnya dsbnya,

Biasanya orang kemudian mengkaitkan “bisnis dan langit” dalam perspektif syariah atau muamalah semata, misalnya bagaimana bisnis yang memenuhi syarat syariat baik akad transaksinya, bahan baku maupun produk yang halal dan thoyyib, peniadaan unsur riba dan ghoror dsbnya.

Ini benar, namun dalam bahasan “bisnis langit” yang nanti kita akan bongkar, itu semua di atas hanya sebagian saja terkait pemenuhan syarat syariat dalam manajemen dan teknis.

Kita perlu melihat bisnis langit ini sebagai suatu yang komprehensif dan menyeluruh serta tidak terpisahkan antara urusan dunia dengan langit agar syariat tidak sekedar menjadi alat justifikasi bisnis Islami semata, sementara jiwa atau mental dan perilakunya tetap kapitalistik, materialistik, serakah, loba, yang pastinya akan menzhalimi jiwanya maupun alam, sebagaimana industri yang memberi label halal namun tidak ada kaitannya dengan urusan langit, sehingga malah merusak manusia dan alam.

Apabila bisnis yang dijalani telah memenuhi syarat syarat syariatnya apakah bisa disebut bisnis langit? Mari perlahan kita membedahnya dari hakekatnya atau filosofisnya dan kemudian kita akan bahas “bridging” nya atau jembatannya antara bisnis di dunia dengan langit, agar syariah bukan cuma label dan justifikasi semata tanpa ada impact bagi jiwa dan semesta.

Secara hakekat atau filosofis, istilah bisnis langit ini merupakan istilah yang Allah ungkapkan dan tawarkan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنْجِيكُمْ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ

“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu bisnis atau perniagaan (Tijaroh) yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih? (QS. Al-Shaff: 10)

Ternyata Allah memang menawarkan sebuah bisnis langit dan memaparkan karakteristik bisnis langit yang memang sesungguhnya tidak boleh terpisah dengan urusan dunia namun benar benar terkait dan terdampak dengan urusan langit dan itu secara nyata dan real dijanjikan akan mampu menyelamatkan akhirat kita dari azab yang pedih.

Begitupula transaksinya jelas bukan fiktif, sangat jelas dan jernih yaitu

“kamu BERIMAN kepada Allah dan Rasul-Nya dan berJIHAD di jalan Allah dengan HARTA dan JIWAmu, Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahuinya….”

dan balasannya

“… niscaya Allah akan MENGAMPUNI dosa-dosamu dan memasukkan kamu ke dalam SURGA yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam surga Adn. Itulah KEBERUNTUNGAN yang BESAR.” (QS. Al-Shaff: 10-12)

Pada ayat lain disebut senada yaitu

“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang MUKMIN, baik JIWA maupun HARTA mereka, dengan memberikan SURGA untuk mereka” (QS. At Taubah: 111).

Perhatikan syarat transaksinya adalah harus derajat MUKMIN, yaitu beriman kepada Allah, beriman kepada Rasulullah dan pembuktian keimanan dalam bentuk JIHAD di jalan Allah. Jihad di jalan Allah tentunya tidak selalu dalam bidang militer, justru ada beragam bidang seperti jihad dalam bidang pendidikan, bidang ekonomi, bidang pelestarian alam, bidang pertanian dstnya.

Sementara, produk yang dibeli Allah dari Mukmin itu, dalam ayat di atas, adalah JIWA dan HARTA. Bayarannya adalah Pengampunan dan bonusnya Syurga atau Kehidupan yang Abadi. Allah menyebutnya, keuntungan yang besar, the biggest profit untuk diri kita sendiri.

Sampai disini kita bisa paham bahwa BISNIS LANGIT yang Allah tawarkan adalah JIHAD pada sebuah bidang perjuangan dengan mengerahkan JIWA dan HARTA.

Kembali ke bisnis yang kita pahami dan jalani saat ini sebagai usaha untuk mendapatkan keuntungan, mungkinkah kita padukan dan jalankan sebagaimana Bisnis Langit yang Allah tawarkan? Lalu bagaimana menyambungkannya?

Perhatikan baik baik, bahwa kuncinya adalah Iman dan Jihad. Iman terbaik adalah sebagaimana sebuah hadits tentang mengubah kemungkaran adalah “melakukan perubahan dengan tangan (kemampuan berusaha terbaik)”.

Wujudnya adalah adanya Misi Perjuangan dalam suatu bidang misalnya pendidikan, ekonomi, politik, kelestarian, energi, pangan dstnya. Lalu ada totalitas jiwa dan harta untuk memperjuangkannya sampai akhir.

Jadi Bisnis Langit itu bukan utopia atau sesuatu yang tak berwujud atau suatu hal yang terpisah dengan dunia, atau agama cuma sebagai penempelan (casing) pada bisnis yang kapitalistik, tetapi Bisnis Langit secara sederhana adalah Bisnis Dunia yang dikelola dengan IHSAN dalam rangka jihad di jalan Allah dalam suatu bidang kehidupan yang diperjuangkan secara totalitas dengan segenap jiwa dan harta untuk melakukan perubahan sehingga jiwa kita ridha dan Allah ridha dan memberi pengampunan dan syurga.

Dengan paparan di atas, apabila anda ingin memiliki Bisnis Langit, dengan keuntungan yang besar anti bangkrut di dunia dan di akhirat, mengundang limpahan keberkahan maka mari pertanyakan,

1. Apakah keimanan anda sudah berwujud pada Misi Hidup berupa Misi Perjuangan (Jihad) di jalan Allah pada suatu bidang perjuangan yang akan anda perjuangkan sampai akhir hidup anda?

Misalnya menolong dan memberdayakan anak yatim, melestarikan hutan dan sungai, memakmurkan masjid, menyelamatkan dan memandirikan pemuda, memberantas korupsi, memperbaiki pemerintahan, menebarkan makanan halal dan thayyieb, membantu keluarga agar berdaulat, meluruskan pemikiran Islam, membangun energi terbarukan di desa, mengembangkan pendidikan permaculture dstnya

2. Lalu coba tengok bisnis anda, tanyakan apakah bisnis anda hari ini adalah merupakan bagian dari misi perjuangan tersebut di atas untuk mendeliver solusi terbaik secara professional (IHSAN) dengan mengerahkan segenap jiwa dan harta yang dimiliki? Atau sebaliknya, bahwa bisnis anda tidak ada hubungan sama sekali dengan misi hidup di atas walau sudah sesuai syariat dan keuntungannya dizakatkan dan diinfaqkan? Atau jika anda belum memiliki misi hidup, apakah bisnis anda hari ini terkait dengan nilai nilai yang luhur yang anda ingin perjuangkan di jalan Allah?

Semoga dengan dua pertanyaan di atas, kini kita bisa mulai merenung dan berusaha memperoleh Bisnis Langit kita, yang tak memisahkan bisnis di dunia dan bisnis kita dengan Allah SWT dengan jembatannya adalah misi perjuangan atau jihad di jalan Allah untuk melakukan perubahan atau menyeru kebenaran pada suatu bidang sehingga Allah ridha.

Jika kita berhasil membuat Bisnis kita sebagai Bisnis Langit kita, sebagai upaya dan usaha mendeliver solusi secara professional (Ihsan) dengan segenap jiwa dan harta, maka inilah jalan taqwa kita, sehingga Allah akan curahkan keberkahan dari langit dan bumi, serta limpahkan keuntungan yang besar berupa Ampunan dan SyurgaNya. Allahumma aamiiin

#fitrahbasedlife

#fitrahbasedbusiness

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *