Operational Framework
Apa itu framework?
Mengapa Kita memerlukan Framework FBE dalam Pendidikan Keluarga maupun Pendidikan Lembaga/Komunitas?
Mengapa dalam merancang kegiatan atau kurikulum atau aksi kita memerlukan framework?
Di dunia pendidikan apalagi pendidikan rumah atau family education atau home education istilah framework mungkin hal yang baru.
Namun, bagi teman teman yang berkecimpung di dunia teknik atau konsultan, istilah framework sudah sangat biasa karena memang diperlukan dan mereka tidak bisa melakukan apapun baik rancangan maupun aksi tanpa framework. Framework FBE adalah kerangka kerja, yang menjadi panduan bersama dalam merancang sesuatu maupun merencanakan aksi sehingga tidak menyalahi tahapan tahapannya. Framework FBE ini juga merupakan panduan untuk “menyamakan bahasa” atau “menyamakan terminologi atau istilah” sehingga tidak keliru dalam bertindak. Bayangkan jika ketika membangun rumah, terjadi perbedaan istilah fondasi antara arsitek, teknik sipil dan tukang, bisa runyam. Begitupula di dalam pendidikan keluarga atau family education, tentu membutuhkan kerangka kerja, yang menjadi panduan bersama baik ketika merancang kegiatan maupun ketika melakukan aksi sehingga “tidak lebay dan tidak lalai”, karena tiap keluarga uniklah, maka tiada kurikulum pendidikan rumah atau pendidikan keluarga yang bisa sama pada tiap keluarga, namun yang harus sama adalah di level framework atau kerangka kerja.
Ibarat membangun rumah, tentu ada beragam model rumah yang dibangun sesuai kebutuhan dan keunikan keluarga masing masing, namun panduan membangun rumah dan kerangka kerjanya tentu harus sama.
Framework FBE menjelaskan apa saja tahapan membangun rumah, dari mana mulainya, apa dulu yang dibangun, apa perbedaan untuk metode untuk tiap tahap, apa ukurannya atau indikator suksesnya pada tiap tahap, apa resikonya pada tiap tahap dstnya. Tanpa adanya framework atau kerangka kerja maka resiko salah bangun bahkan roboh semakin besar, belum lagi konflik karena perbedaan terminologi dsbnya. Sulit dibayangkan mendidik manusia yang kompleks hanya kira kira dan dugaa tanpa kerangka kerja yang jelas dan digali serta diuji dalam waktu panjang. Untuk itulah selama lebih dari 10 tahun, kami menggali dari para pakar dan praktisi, melakukan riset, dan kemudian menuangkan dalam operational framework fitrah based education (Framework FBE) untuk memandu pendidikan yang baik dan benar serta tepat untuk para AyahBunda di rumah maupun di lembaga agar mendidik sesuai tahapannya. Kini sudah mencapai versi 8.5 karena terus dimutakhirkan oleh team peneliti kami. InsyaAllah kami komitmen untuk terus meneliti dan mengembangkannya serta memberikan yang terbaik.
Cara membaca Framework
8 Aspek Fitrah Based Education
(Framework FBE)
Framework ini berbentuk Matriks 7×4, dimana ada 7 baris mewakili Klasifikasi Fitrah utama yaitu Fitrah Keimanan, Fitrah Bakat, Fitrah Belajar, Fitrah Seksualitas dstnya dan 4 kolom mewakili tahapan usia (Fitrah Perkembangan) yaitu usia 0 – 7 tahun, tahap usia 7 – 10, tahap usia 10 – 14 tahun dan tahap usia di atas 14 tahun.
Ada tambahan Satu Kolom bukan Fitrah untuk Approach MethodsTambahan 3 rows/baris bukan fitrah yaitu Key Focus & Emphasis, Social & Assessment, Relationship (Relasi Anak dan Ortu/Guru). Isi Matriks adalah Aktifitas yang direkomendasi untuk dilakukan, disertai Indikator Awal serta Indikator Akhir.
Sebagaimana kita bahas sebelumnya bahwa mendidik seperti merawat dan menanam sebuah benih yang baik (fitrah) sehingga menjadi pohon yang baik (syajarotuthoyyibah)
maka tidak berlaku kaidah makin cepat makin baik, semua ada tahapannya semua akan baik pada saatnya dan pada tempatnya. Silahkan didalami operational framework FBE, agar tidak lebay dan lalai dalam mendidik, merawat dan menumbuhkan fitrah ananda sesuai tahapannya untuk setiap aspek fitrahnya sehingga tumbuh paripurna menjadi insan kamil dengan adab mulia. InsyaAllah aamiin. Selebihnya silahkan berkreasi sesuai keunikan dan kearifan keluarga masing masing.
https://www.facebook.com/harry.hasan.santosa/posts/10224313642178812