,

Overview Fitrah Based Business: Mencapai Kebahagiaan Hakiki dalam Bisnis melalui 8 Aspek Fitrah

Oleh Ust. Harry Santosa Allahuyarham

Banyak orang ingin berbisnis dengan berbagai alasan, namun seringkali orientasinya tidak “fitri” sehingga alih alih semakin berbahagia dalam makna kehidupan yang tenang dan damai, malah justru kehilangan kebahagiaan dan tidak beradab pada dirinya, keluarganya, lingkungannya bahkan tanpa sadar juga agamanya.

Berapa banyak pasangan yang sejak awal menikah meniti bisnis namun ketika semua tercapai malah merasakan kehidupan yang hampa dan kemudian berpisah. Berapa banyak para orangtua yang resign dari pekerjaan sebagai karyawan untuk berbisnis agar waktu dengan anak istri lebih fleksibel, malah kemudian kehilangan kedekatan karena lebih sibuk dari sebelumnya.

Untuk teman teman yang baru memulai bisnis, atau sudah menrjalaninya, berikut 8 Aspek atau Dimensi Fitrah yang dapat dijadikan panduan sederhana agar bisnis kita semakin menambah kebahagiaan hakiki bukan menjauh dari kebahagiaan hakiki.

1. Dimensi Spirituality (Fitrah Keimanan)

Dimensi ini adalah dimensi paling utama yang mendasari dimensi lainnya. Dimensi ini memastikan bahwa orientasi bisnis kita adalah orientasi langit, awali dengan berangkat dari keinginan menolong agama Allah dalam suatu bidang kehidupan tertentu dengan memberi manfaat sebesar besarnya bagi ummat dan semesta.

Bisnis bukan inti hidup, bisnis sesungguuhnya hanyalah upaya professional agar bisa mendeliver solusi bagi ummat secara ihsan dalam menjalankan misi hidup.

Pastikan bisnis kita adalah dalam rangka on Mission. Misi atau mission of life adalah panggilan langit, yaitu sesuatu yang menggebu gebu ingin dilakukan untuk menyeru kebenaran dan kebaikan atau membuat perubahan yang Allah ridhai atau menolong Ummat dalam suatu bidang, misalnya sosial, pendidikan, sosial, kemanusiaan, kelestarian, perkebunan, ekonomi, kebudayaan, dstnya.

Dengan orientasi seperti ini maka munculah keyakinan dan ketenangan dalam jiwa. Ini karena orientasinya bukan obsesi atau personal success driven, namun purpose/mission driven, tentang kebahagiaan akhirat, dalam rangka menuju Allah, untuk membuat Allah ridha.

Keyakinan dan ketenangan jiwa inilah yang dibutuhkan oleh pebisnis manapun. Keyakinan dan ketenangan jiwa akan mendorong keberanian (syajaah), keadilan (‘adalah), kebijaksanaan (hikmah), ketidakrakusan (‘iffah) dstnya.

Hindari orientasi dunia, karena akan membuat capaian dunia menjadi obsesi. Tentu bisnis ada perhitungan loss n profit agar ihsan namun bukan tujuan.

Obsesi dunia itu awal kehancuran. Bisnis seperti ini akan cepat meletihkan dan melelahkan, tergoda untuk berkompetisi ala kapitalis seperti melejitkan omset, menguasai market dengan segala cara, bahkan tergoda untuk menggunakan riba, menjual harga diri, menggunting dalam lipatan dengan saudara dstnya.

Karena orientasinya langit maka harus juga berangkat dari cara pandang Islam yang benar (Islamic Worldview) sehingga menjadi beradab dan peradaban yang menebar rahmat bagi semesta dan membawa kabar gembira (best solution) serta peringatan.

Dimensi ini menjadi titik utama dan pokok dari semua dimensi lainnya.

2. Dimensi Productivity (Fitrah Bakat)

Productivity dalam perspektif Islam bukanlah kesibukan atau gila kerja dengan orientasi result, namun sesuatu yang sejalan dengan misi dan membetikan impact besar dengan solusi yang diberikan untuk ummat.

Jadi pastikan bahwa bisnis yang kita pilih bukan ikut ikutan trend, tetapi sesuai dengan kompetensi sesuai bakat kita agar melakukannya dengan bergairah dan produktif. Mereka yang berbisnis sesuai bakatnya, maka menjamin produktifitas dan solusi unik bagi masyarakat. Solusi unik bermakna bahwa bisnis kita sebaiknya memiliki own product dengan meminimalkan supplier. Unique Solution dan Owned Product menjamin sustainability business.

Namun ingat sekali lagi bahwa solusi unik yang kita buat adalah untuk Ummat, untuk di jalan Allah, bukan kpentingan ego, obsesi ingin kaya dstnya. Fokus saja pada solusi terbaik, maka keberkahan termasuk rezqi akan dicurahkan.

Agar produktif, maka soluso yang dibuat sebaiknya sesuai bakat. Makin sesuai bakat, makin unik dan produktif juga solutif. Kemudian makin unik dan makin produktif jelas akan makin banyak manfaat dan makin banyak dicari orang, lalu keuntungan finansial yang besar hanyalah efek dari manfaat unik yang besar. Kita belajar dari para pengusaha sukses yang konsisten dengan solusi produknya yang unik sejak awal, seperti Apple, Google dstnya.

Setiap orang Alah mudahkan dengan apa yang menjadi bakatnya, dan bakat adalah solusi bisnis bagi mendukung misi hidup, jadi bukan misi hidup itu sendiri.

3. Dimensi Innovation (Fitrah Belajar dan Bernalar)

Spirituality dan Productivity belum cukup untuk bisnis yang senantiasa berkembang, satu hal yang membuat bisnis selalu berkembang adalah kebutuhan manusia untuk selalu inovasi dengan menciptakan tradisi inovasi tiada henti.

Perusahaan besar dan sustain, selalu memastikan adanya budaya belajar dan budaya inovasi di perusahaannya, kemampuan melakukan knowledge management, wisdom management dan ujungnya innovation managament menjadi suatu keharusan. Anggaran bisnis misalnya dipatok paling rendah 10% untuk selalu inovasi melalui riset, magang, penyediaan technology untuk eCollaboration dan eLearning dll.

Namun hati hati bahwa inovasi bukan sekedar kreatifitas tanpa batas, namun tetap dalam kerangka On Mission dan for the best Solution.

4. Dimensi Community based or Customer based (Fitrah Individualitas dan Sosialitas)

Satu hal yang sering diutarakan banyak pakar bisnis adalah menyiapkan customer based yang memang membutuhkan jasa maupun produk kita. Di dunia socmed, harus rajin membagikan solusi gratis kepada masyarakat agar terbangun segmen customer “fanatis” yang merasakan manfaat besar dari produk maupun jasa kita.

Itu pula banyak yang menganjurkan bahwa Bisnis juga harus “ngobrol” dengan kearifan dan realitas sosial yang ada. Maka penting untuk menggali fitrah lokalitas dan pemetaan fitrah realitas masyarakat.

Ingat bahwa orientasinya bukan untung, tetapi akhirat, dengan menebar banyak solusi manfaat yang inovatif bagi ummat. Jangan khawatir dengan rezqi, apabila jasa atau produk kita unik, inovatif, punya manfaat besar sesuai kebutuhan masyarakat maka rezqi pasti datang.

5. Dimensi Family based (Fitrah Seksualitas atau Fitrah KeayahBundaan)

Nah, apapun bisnis anda, sehebat apapun itu, maka indikator bahwa bisnis anda di jalan yang benar adalah semakin hangat dan dekat dengan keluarga, semakin mesra dan cinta pada pasangan. Jika bisnis anda membawa anda lebih sering marah, stress, jauh dari anak dan pasangan, maka dipastikan bisnis anda salah jalan.

Lebih jauh, seharusnya anak dan pasangan adalah bagian penting yang perlu dilibatkan dalam bisnis. Ingat bahwa bisnis anda bukan bisnis personal, tetapi bisnis keluarga yang harus menjadi legacy yang diwariskan kepada anak dan cucu, sehingga wisdom dan manfaat serta pahalanya berkelanjutan dan semakin besar turun temurun.

Family based ini juga bermakna membangun sistem kekeluargaan dalam bisnis anda, baik kepada orang orang yang berada pada lini terdalam, maupun mereka yang berminat mendapatkan manfaat dari solusi bisnis anda.

6. Dimensi Peacefull & Wonderful (Fitrah Estetika dan Bahasa)

Ini sering dilupakan, bahwa bisnis yang anda jalani harus ramah manusia dan ramah alam, juga ramah kearifan lokal sehingga membuat dunia semakin indah dan alam semakin lestari. Bisnis harus membuat dunia lebih damai dan lebih indah namun bukan pencitraan tetapi kesejatian. Orang orang modern menyebutnya “green n peace business”.

Narasi, story telling, legend, design yang indah yang sejati dstnya harus melekat pada jasa dan produk anda sehingga menciptakan kesan mendalam, namun ingat ini bukan pencitraan tetapi pemaknaan. Semakin bagus dan relevan konsep jasa dan produk bisnis anda dengan fitrah, maka akan semakin berkesan di jiwa.

7. Dimensi Personal & Environment Health (Fitrah Jasmani)

Sebagai pendukung penting adalah bahwa kesehatan pribadi maupun lingkungan harus terawat baik agar bisnis tidak terganggu isue kesehatan asasi manusia dalam pola gerak, pola makan, pola tidur, pola bersih dan tidak merusak lingkungan.

Bisnispun harus tidak merusak environment ataumengusung unsur islamic ethic (fitrah dan adab) dalam ecology. Misalnya halal dan thayyieb bukan sekedar disembelih dengan menyebut nama Allah, tetapi prosesnya harus sesuai dengan fitrah alam, bagaimana hewan bahagia sesuai hak nya sebagai hewan untuk bergerak di alam secara bebas dstnya.

8. Dimensi Sustainability & Growth (Fitrah Perkembangan)

Secara alamiah, ibarat sebuah pohon, maka ketika benih dan orientasinya benar, maka diperlukan upaya terus menerus dan berkelanjutan untuk mengembangkan semua aspek di atas agar tumbuh paripurna menjadi pohon bisnis yang akarnya menghunjam ke tanah, batangnya kokoh menjulang ke langit, cabang dan daunnya rimbun meneduhkan siapapun, serta bunga dan buahnya banyak dan memberi manfaat besar.

Business is not for business, but business is a part of solution of your mission to Allah. Bisnis adalah bagian dari jalan menuju Allah, untuk menyeru kebenaran dan melakukan perubahan yang Allah ridhai.

Kadang panggilan langit datang ketika kita tidak siap, begitulah cara Allah membuat kita siap. Maka selalu siap untuk menerima milestone atau lompatan yang besar dalam menyeru kebenaran atau menolong agama Allah atau melakukan perubahan yang Allah ridhai.

Semoga bermanfaat untuk mereka yang baru meniti bisnis atau sedang menjalani bisnis agar tidak misorientasi dan disorientasi dalam bisnis yang menyebabkan berantakan semuanya dan kehilangan kebahagiaan hakiki

#fitrahbasedbusiness

#fitrahbasedlife

#fitrahbasededucation

#fitrahworldmovement

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *