Memahami 10 Perkembangan Fitrah Anak dengan Bijak

fitrah anak

Perkembangan Fitrah yang Sering Dibenturkan dengan Adab

Anak usia 0-6 tahun mengalami perkembangan fitrah yang wajar, tetapi sering kali dianggap sebagai kenakalan atau bertentangan dengan adab. Padahal, ini adalah bagian dari pertumbuhan alami mereka.

1. Suka Bergerak

Sering dianggap sebagai “tidak bisa diam”, “tidak tertib”, atau “terlalu banyak bermain”. Padahal ini adalah ekspresi alami dari perkembangan motorik anak.

2. Gejala Ego Sentris

Anak merasa dirinya pusat semesta, misalnya tidak mau berbagi atau tidak mau mengalah. Ini adalah fase alami sebelum anak belajar empati.

3. Sifat Unik yang Keren

  • Suka Bicara (Cerewet)
  • Suka Memimpin (Keras Kepala)
  • Suka Empati (Cengeng, Baperan)
  • Suka Banyak Ide (Tidak Tuntas atau Berantakan)
  • Waspada dan Teliti (Curigaan)

4. Bereskplorasi atau Rasa Penasaran

Misalnya merusak mainan, menurunkan perabotan dapur, atau membongkar laci. Ini bagian dari keingintahuan mereka.

5. Mengenal Saudaranya dengan Dekat

Sering terjadi pertengkaran atau keusilan antara saudara sebagai bentuk interaksi sosial yang berkembang.

6. Meniru Apapun

Anak suka meniru ucapan, memakai dasi ayah, atau mengenakan daster bunda. Ini adalah cara mereka belajar dari lingkungan.

7. Menegasi Apapun

Seperti tampak melawan, membalik-balikkan ucapan atau nasihat. Ini adalah fase anak dalam menguji pemahaman mereka.

8. Suka Kreasi, Abstraksi, dan Imajinasi

Anak tidak suka rutinitas, tidak fokus, atau tidak memahami aturan dengan cara yang kita harapkan. Ini bagian dari kreativitas mereka.

9. Suka Disayang

Mencari perhatian, cemburu, atau ingin lebih diperhatikan. Ini wajar dalam perkembangan emosional anak.

10. Suka Keindahan

Mencoret dinding, buku, wajah, atau benda lain sebagai ekspresi seni dan eksplorasi.

Bagaimana Mensiasati 10 Kondisi Ini?

Agar tidak menciderai fitrah anak, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh orang tua:

1. Bersyukur dan Menerima

Terima kondisi ini sebagai perkembangan fitrah yang sehat. Banyak syukur adalah cara terbaik untuk banyak sabar.

2. Rileks dan Optimis

Jangan menanggapi dengan emosional, sedih, atau frustasi. Tenanglah dan lihat dari sudut pandang positif.

3. Hargai Keunikannya

Setiap anak punya keunikan yang akan menjadi peran istimewa di masa depan, meski saat ini belum terlihat buahnya.

4. Jangan Tergesa-gesa

Gunakan prinsip “tidak makin cepat makin baik”. Berikan apa yang mereka butuhkan, bukan sekadar yang mereka mampu.

5. Adab dalam Bentuk Keseruan

Ajarkan adab dengan cara menyenangkan, bukan hanya sekadar menuntut tertib dan disiplin.

6. Tidak Ada Anak Nakal

Kenakalan adalah potensi yang belum berkembang atau jeritan hati yang butuh jalan keluar.

7. Hindari Cara Instan

Jangan langsung marah, membentak, atau memberi hukuman. Temukan cara kreatif yang menarik perhatian anak.

8. Fokus pada Motivasi Internal

Bantu anak jatuh cinta kepada Allah, Rasulullah SAW, dan kebaikan, bukan sekadar menuntut kepatuhan.

9. Gali Alasan Perilaku Anak

Sebelum mencari cara mengatasi perilaku anak, pahami dulu mengapa mereka melakukannya.

10. Terapkan Prinsip 3R

  • Relevan: Sesuai dengan usia dan keunikannya.
  • Relasi: Didasarkan pada ikatan cinta yang kuat.
  • Reason: Memuaskan akal dan nalarnya.

Semoga bermanfaat dalam mendidik anak dengan cara yang sesuai fitrahnya.

 

By Harry Santosa

#fitrahbasedlife

#fitrahbasededucation

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *