Family Life Annual Plan
Disalin dari tulisan facebook harry santosa
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah. Hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hasyr [59]: 18).
Why – Mengapa kita memerlukannya?
Banyak keluarga tidak merasa perlu untuk melakukan perencanaan tahunan keluarga, mengalir saja bagai air mengalir. Padahal air mengalir tak selalu menuju ke tempat yang baik, bisa juga ke parit dan comberan yang kotor. AlQuran memerintahkan setiap keluarga, khususnya para Orangtua untuk menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka (QS 66:6) dan ini memerlukan perencanaan yang baik terkait mendidik fitrah, adab dan ilmu.
Banyak keluarga sering mengeluh bahwa masalah dan ujian hidup mereka tak pernah selesai bahkan berulang terus, selalu diuji dengan hal yang sama. Namun anehnya mereka tak pernah merencanakan untuk menyelesaikannya dengan teliti dan rapih, karena mereka tak pernah melihat bahwa ujian itu adalah cara Allah untuk meningkatkan derajatnya, kemuliaannya dan kualitas hidupnya. Padahal apabila mau merencanakan suatu ikhtiyar perbaikan tentu akan ada peningkatan kualitas hidup yang semakin Allah ridhai.
Banyak keluarga yang sudah sadar pentingnya membuat perencanaan keluarga, namun sayangnya tak mengetahui bagaimana merencanakan yang benar dan baik serta Allah ridhai. Kalaupun merencanakan, umumnya perencanaan bersifat capaian dunia yang tidak ada korelasinya dengan peningkatan ketaqwaan kepada Allah.
When – Lalu kapan saat yang tepat membuat Perencanaan Tahunan Keluarga?
Umumnya, masyarakat modern menggunakan penanggalan Masehi atau Gregorian Calender, dan mulai merencanakan di bulan Desember, lalu dijalankan selama setahun dan dievaluasi ketika Desember akhir tahun depan.
Bagi Muslim, sebaiknya menggunakan Tanggalan Hjriyah atau Islam, karena bulan bulan Islam mengandung makna Ibadah dan keberkahan.
Perhatikan gambar, bagaimana siklus tahunan bulan bulan Islam benar benar mengandung makna spiritual yang dalam, sejak Ramadhan bulan pembakaran dan pendidikan, lalu Syawal bulan peningkatan, kemudian sampai bulan DzulHijjah dimana ada ritual Iedul Adha dan Wuquf, yang menjadi penanda kesiapan untuk lebih berlari lagi dalam peningkatan taqwa. Lalu ada Muharram tahun baru Islam dengan hari Asyura nya yang membangun mentalitas berani hijrah (dare to transform) untuk menuju Allah dstnya.
Bulan yang tepat untuk merencanakan adalah tentu bulan Ramadhan. Inilah bulan dimana fokus hati dan fikiran pada Allah dan Akhirat, dan tubuh sedang dalam keadaan “fresh” karena berpuasa, sehingga diharapkan bisa merencanakan dengan jernih dan tidak dengan hawa nafsu.
Ramadhan adalah great moment untuk kembali kepada fitrah, di bulan inilah semangat, motif dan tekad yang kuat (niyyah wa himmah) muncul di dalam jiwa untuk memperbaiki diri dan keluarga dengan sebaik baiknya agar tidak keluar dari bulan ini dengan tangan hampa, hanya letih dan lapar semata.
Temukan intensi intensi yang strategis pada diri dan keluarga untuk direncanakan perbaikannya dalam setahun ke depan. Apabila setiap Ramadhan kita melakukan ini, maka InsyaAllah perlahan kehidupan diri maupun keluarga kita semakin lama semakin selaras fitrah, semakin mengalami kebahagiaan hakiki, semakin meningkat kualitas keluarga kita dan semakin Allah meridhainya.
How – Lalu apa yang direncanakan dan bagaimana merencanakannya?
Sebagaimana tugas para keluarga khususnya orangtua untuk merawat fitrah, menanamkan adab dan mengajarkan ilmu fardu ain, maka kita bisa mulai dengan menemukan Intentions, suatu niyah dan himmah untuk kembali hidup selaras fitrah sehingga beradab dan menjalani hidup sebagaimana yang Allah ridhai.
Intention ini bisa berangkat dari hasil pemetaan fitrah fitrah dari setiap anggota keluarga kemudian menggali akar penyebab berupa penghalang dan pemicu tumbuhnya fitrah sehingga mendapatkan needs terdalam sebagai intentions untuk dituangkan dalam perencanaan untuk ditumbuhkan datau diperbaiki dalam setahun ke depan.
Intentions bisa juga berangkat dari misi keluarga, apa yang sungguh sungguh ingin diperjuangkan di jalan Allah, kemudian melihat apa saja dimensi dimensi kehidupan selaras fitrah (spiriual life, intelectual life, family life, worklife/business life, social life dstnya) yang perlu ditumbuhkan atau diupgrade sehingga mendukung keluarga dalam menjalankan misi keluarga dalam setahun ke depan.
Sebagai catatan, Ramadhan, khususnya 10 malam terakhir adalah momen paling baik untuk mengkristalkan misi hidup atau misi keluarga. Misi Keluarga adalah intensi paling kuat untuk membuat perencanaan tahunan keluarga.
Intentions strategis untuk diupdgrade ini kemudian bisa kita “breakdown” atau kita urai menjadi per tiga bulanan (lihat gambar), dan jika perlu kemudian kita turunkan menjadi perencanaan pekanan (weekly) dan harian (daily) selama setahun.
Silahkan mulai Ramadhan di 1442H sehingga insyaAllah Ramadhan 1443H tahun depan kita akan tiba sebagai manusia dan keluarga yang semakin beradab dan bahagia hidup selaras fitrah.
#fitrahbasedlife
Catatan
Dalam menscore fitrah
1. Syaratnya jujur , libatkan pasangan atau orang yang dipercaya
2. Yang discore bukan kepuasan materi atau fisik atau status sosial tetapi kepuasan batin atau spiritual
3. Score
1 – benci , 2 – hambar , 3 – malas (ini ada masalah dengan fitrah)
4 – antusias namun tidak konsisten (ini ada distrak atau hambatan)
5 – antusias dan konsisten (cukup kualitas dan kuantitas, memadai utk personal)
6- kontribusi utk orang lain walau sedikit
7 – kontribusi dan sangat bermanfaat , namun belum terintegrasi dgn misi hidup
8 – seimbang dan terintegrasi dengan misi hidup
9 – terintegrasi dan semakin banyak impact bagi ummat
10 – biarkan kosong sebagai pengembangan terus menerus
4. Jika ragu antara dua score, pilihlah yang paling rendah
5. Score ini hanya potret singkat, perlu digali lagi akar penyebab, penghalang dan pemicu upgrade
6. Score ini adalah based line untuk titik tolak perencanaan, tanpa based line maka tak mungkin dilakukan perencanan
7. Score ini bisa naik dan turun, tergantung konsistensi dan komitmen dalam memperbaiki. Dilakukan di awal perencanaan dan ditengah maupun di akhir pelaksanaan
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!