Bagaimana Menurunkan Ego dan Menyatukan Ummat

Ego sebagai Musuh: Bagaimana Menurunkan Ego dan Menyatukan Ummat

Ego is Enemy

Indonesia bukan kekurangan orang mumpuni, tetapi kekurangan orang yang mampu menyatukan dan mengkolaborasikan orang-orang mumpuni ini dalam suatu orkestrasi yang harmoni dan indah sehingga membangkitkan simfoni peradaban yang mulia, menebar rahmat dan kedamaian bagi manusia dan kelestarian alam semesta.

Fenomena Kepemimpinan dan Pengikut

Kita semua barangkali pernah mengalami berada pada suatu komunitas, yang pemimpinnya durhaka pada pengikut, dan pengikutnya durhaka pada pemimpin. Bahkan mungkin para pemimpinnya saling berkhianat. Berkali-kali mungkin kita menyaksikan pemimpin yang terusir oleh pengikutnya, atau pengikut yang cuma ditunggangi pemimpinnya.

Para pemimpin umumnya hanya setia ketika masa sulit, lalu menjadi godfather ketika mulai dibukakan kekuasaan dan dunia. Para pengikut awalnya manut dan menimba ilmu, lalu ketika merasa eksis, ia usir bahkan tikam pemimpinnya tanpa rasa malu.

Akibat dari Pengkhianatan dan Durhaka

Siapa yang rugi? Tentu para pendurhaka dan pengkhianat, mereka akan mati dalam kehinaan atau melayang-layang dalam kebingungannya sendiri bagai orang-orang Yahudi yang mengkhianati Nabinya, atau para Rahib yang mengkhianati jamaahnya.

Tetapi sadarilah bahwa kerugian terbesar tentu saja umat dan masa depan umat. Kebangkitan umat hanya jargon dan impian masa lalu sepanjang para pendurhaka dan pengkhianat selalu ada. Terkutuklah para pendurhaka dan pengkhianat.

Biang Keladi: Ego

Siapa biang keladinya? Siapa lagi kalau bukan Ego. Egolah atau hawa nafsu narsis dan eksis berkuasalah yang membutakan mata dan menumpulkan jiwa dari kebenaran. Mereka ingin ilmunya yang secuil itu dan amalnya yang tak seberapa itu dicatatkan dan dihargai setinggi langit namun demi sampah dunia. Mereka suka memakan bangkai saudaranya sendiri, mengambil nikmat di atas kehancuran umat.

Arah Kebangkitan

Namun saudaraku, bangkitlah, jangan ratapi kebiadaban dan pengkhianatan, tak ada sejarahnya pendurhaka dan pengkhianat hidup selamat dan panjang, mereka akan mati dan membusuk dengan sendirinya. Tak ada yang mau hidup dengan orang berhati batu, kecuali ikatan pengkhianatan lagi.

Mari bangkitlah, turunkan ego serendahnya, hanya yang bermakna yang bangkit dan selamat, abadi dan diberkahi. Berkolaborasilah dan bersinergilah menuju Allah, temukan orang-orang yang ingin bermakna dan mulia di hadapan Rabbnya, bukan narsis egonya. Pusatkan seluruh sumber daya untuk menyatukan umat dalam ilmu dan amal, lalu siapkan tempat hijrah terbaik bagi peradaban mulia masa depan.

#fitrahworldmovement

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *