Fitrah Based Life
Misi hidup itu adalah sesuatu yang terkait dengan unsur keimanan atau spiritual di dalam jiwa. Kualitas keimanan seseorang diukur seberapa dia mampu melakukan perubahan dengan tangannya.
Diantara dua titik itulah kehidupan kita dimulai dan diperjalankan di dunia
Tentu dengan membawa karunia maksud dan tugas langit agar manusia berbahagia
Tugas umumnya adalah menjadi Khalifah di muka bumi
Tugas spesifiknya tentu berbeda untuk setiap manusiaTugas spesifik itulah alasan kehadiran kita di dunia yang disebut Misi Hidup
Misi hidup inilah kebermaknaan kita di dunia, tanpa misi hidup maka sia sialah kehadiran kita
Misi hidup inilah tugas langit spesifik yang merupakan petajalan atau roadmap menuju Allah SWT
Sesungguhnya misi hidup kita, telah ada di dalam kadar kadar fitrah kita
Fitrah manusia pada intinya adalah spiritual nature atau sifat dasar spiritualMaka inti misi hidup manusia bukan terkait dengan kompetensi atau intelektual atau yang lain
Namun misi hidup itu adalah sesuatu yang terkait dengan unsur keimanan atau spiritual di dalam jiwa
Kualitas keimanan seseorang diukur seberapa dia mampu melakukan perubahan dengan tangannyaSesuatu yang menggebu gebu di dalam jiwa untuk menyeru kebenaran atau menolong ummat
Sesuatu yang menggebu gebu untuk melakukan perubahan yang Allah ridhai pada suatu hal spesifik
Sesuatu yang sangat ingin dilakukan di jalan Allah sampai akhir hayat dalam rangka untuk menuju AllahSesuatu yang besar, bahkan melampaui diri kita dan keluarga kita bahkan apapun di dunia
Sesuatu yang tak mengenal pensiun, bahkan andai kita dilahirkan kembali, pasti akan lakukan itu lagi
Itulah jalan mendaki lagi sukar, namun kebanyakan manusia memilih jalan yang mudah tanpa makna
fitrah anda menjerit meminta haknya
Kegelisahan melanda dan semakin terasa sejak usia 30an dan puncaknya usia 40 tahun
Para Nabipun gelisah menjelang usia 40 tahun, sebelum menemukan tugas atau misi kenabiannyaBanyak yang menjawab kegelisahan itu dengan semakin memperturukan dunia atau tersesat
Jawablah kegelisahan itu dengan berusaha sungguh sunhguh menemukan tugas langit spesifik anda
Berhentilah sejenak untuk menemukan misi hidupmu di dunia untuk menuju Allah azza wa jallaSungguh,
Itulah kebermaknaan anda dalam sejarah dan semesta
Itulah jalan para Nabi, para Shodiqien, para Syuhada dan para Sholihin
Itulah jalan orang orang yang diberi nikmat, jalan yang lurus dan lapang menuju AllahItulah jalan yang kita minta setiap sholat kita, namun kebanyakan kita tak tahu maknanya
Itulah jalan taqwa, fokus pada tugas langit atau misi hidup di dunia dalam rangka menuju Allah SWT
Itulah jalan satu satunya menuju keabadian dan ketenangan jiwa atau kebahagiaan hakikiMari temukan tugas langit kita di dunia, itulah alasan kehadiran kita, itulah kebermaknaan kita
Tanpa itu maka hidup kita tidak signifikan dan tanpa harapan, hanya berpusar dari dunia ke dunia
12.1% | Lack Of Economic Opportunity And Employment
14.1% | Results Safety / Security / Wellbeing
15.9% | Lack Of education
22.7% | Government Accountability And Transparency / Corruption
23.9% | Religious Conflicts
28.8% | Poverty
30.8% | Inequality (Income, Discrimination)
18.2% | Food And Water Security
38.9% | Large Scale Conflict / Wars
48.8 %| Climate Change / Destruction Of Nature
( The 10 most critical problems in the world, according to millennials)
Namun pertanyaan pentingnya, dimana posisi kita atau keluarga kita atas isu atau masalah yang ada di Indonesia atau di dunia tersebut?
Pilihannya bagi seorang Mukmin yang ditugaskan sebagai wakil Allah di muka bumi sebenarnya cuma satu, yaitu kita harus merubahnya atau kita digilas olehnya. Jika kita merasa paham dan beriman lalu tidak menyeru kebenaran dalam aksi perubahan mengembalikan segala sesuatu kepada fitrahnya atau kesejatiannya, maka azab bisa jadi akan dimulai dari rumah rumah kita.
Namun kebanyakan kita lebih suka mengutuki masalah, menyalahkan pihak lain, menakut nakuti ummat dsbnya. Sebagian lagi lebih suka cari selamat, memanfaatkan situasi untuk mengambil kepentingan pribadi dsbnya. Padahal, misalnya apabila kita hanya sibuk mendidik keluarga sendiri dan tak mempedulikan mendidik keluarga lain, sama saja sedang mempersiapkan musuh bagi anak anak kita di masa depan. Membantu mendidik keluarga lain sesungguhnya menyiapkan sahabat yang baik bagi anak anak kita di masa depan.
Keberadaan dan kebermaknaan kita di dunia sesungguhnya diukur dari seberapa banyak kita mengambil peran, bukan menyerahkan peran atau mengabaikan peran. Semakin banyak peran yang kita ambil maka semakin banyaklah manfaat kita di dunia. Semakin banyak manfaat kita di dunia, maka semakin berkahlah kehidupan kita dan semakin ridha lah Allah SWT.
Dalam perspektif Islam, merubah dunia berarti mengembalikan kepada fitrahnya atau kesejatiannya. Karena mustahil Allah memberikan keburukan atau krisis bagi hambaNya, kecuali Hamba itu merubahnya menjadi buruk.
Dalam melakukan perubahan itu atau menyelesaikan masalah di sekitar kita, maka kita tidak bisa langsung berhadapan dengan masalah itu, kita harus menemukan model yang unik. Itulah mengapa para agen perubahan sesungguhnya adalah seorang Arsitek Peradaban. Ia fokus pada potensi dirinya, potensi keluarganya, potensi komunitasnya dstnya bukan sibuk pada masalahnya.
Mengingat dan menyadari kembali maksud penciptaan kita di dunia. Tiada yang kebetulan dalam penciptaan apapun di dunia, pasti semua ada maksudnya. Jelas alasan Allah menghadirkan kita di dunia adalah untuk tunduk beribadah kepadaNya dan untuk menjadi wakilNya di muka bumi. Artinya apapun yang kita lakukan di dunia adalah dalam rangka itu, bukan yang lain. Tanpa ini maka sia sialah semua aktifitas kita sehebat apapun itu.
Banyak orang di dunia yang berusaha membuat perubahan namun tak disandarkan pada ketundukan kepada Sang Maha Pencipta maka hanya akan menjadi fatamorgana walau memberi manfaat, sebagian lagi kemudian menjadi tidak tabah menghadapi ujian dalam perjalanannya, karena melakukan perubahan bukanlah hal yang nyaman dan tenang, namun penuh onak dan duri.
Hanya yang menjadikan Allah untuk diserahkan segala ketundukan dan dimintakan segala pertolonganlah yang akan mampu bertahan dalam gelombang ujian perubahan. The purpose of Life Guides Us.
Tentu saja setiap maksud pasti menghendaki tugas atau peran. Maka maksud penciptaan manusia untuk beribadah dan menjadi khalifah di muka bumi pasti ada tugasnya atau perannya. Jadi kita harus menemukan peran atau tugas spesifik atau alasan kehadiran kita di dunia, agar kita dapat menunaikan maksud penciptaan kita di dunia.
Find Your Why adalah menemukan alasan kehadiran kita di dunia atau menjawab pertanyaan “Why Are You Exist”. Jawabannya tentu bukan sekedar jawaban yang sifatnya materil, misalnya agar sukses, agar kaya, agar terkenal dstnya tetapi jawaban yang sangat mengakar yang merupakan panggilan jiwa, yang kita lakukan dengan penuh gairah cinta, keikhlasan yang tinggi dan tak bisa dibendung, begitu menggebu gebu ingin dilakukan.
Dengan apa? Tentu saja dengan “Your Why” atau “Your Calling” atau alasan kehadiran kita di dunia atau disebut dengan the mission of life.
Banyak orang mencoba membuat perubahan pada sebuah masalah atau sebuah potensi namun ternyata tidak relevan atau bukan panggilan hidupnya maka akan sulit bertahan atas berbagai godaan dan ujian, sulit dibawa menjadi masalah personalnya lalu bahkan berkinerja rendah dan cepat bosan.
Maka “find your why” atau temukan alasan kehadiran kita di dunia, pilihlah Isu yang relevan dengan “Your Why” dan menjadi “Your Way” barulah kita dapat membuat perubahan yang berarti.
Para keluarga yang akan menjadi “A Changemaker Family” harus memulai langkahnya dengan menemukan alasan kehadiran pernikahannya di muka bumi, apa masalah ummat manusia yang paling ingin diselesaikan oleh keluarga kita dengan potensi keunikan keluarga kita, ingin disebut apa keluarga kita dstnya.
Ketika sudah menemukan peran kita di dunia, maka langkah berikutnya adalah berani untuk inovasi dan berjuang dengan sungguh sungguh. Sepanjang sejarah, perjuangan menuju perubahan itu pastilah gonjang ganjing, chaotic dstnya. Namun bagi orang yang telah menemukan takdir peran peradabannya semua masalah itu menjadi untuk mengambil peran terbaik.
Berani itu bukan lawan dari rasa takut, tetapi lawan dari rasa nyaman dan mapan. Sambutlah panggilan itu menjadi keberkahan dan rahmat bagi semesta sepanjang hidup kita. Orang orang yang diwafatkan Allah dalam keadaan memperjuangkan apa yang menjadi WHY nya atau jalannya yang menjadi belief nya maka ia akan abadi.
Keberanian dan rasa penasaran inilah sesungguhnya yang melahirkan banyak inovasi yang membuat perubahan.
Perubahan tentu tak bisa sendirian, harus berjamaah. Temukan kelompok orang orang yang percaya apa yang kita percaya, untuk bersama membuat perubahan. Yakinlah bahwa ruh ruh yang sama akan berkumpul bershaf shaf menuju tujuan yang sama. Ruh tidak mungkin salah gaul.
Perubahan berupa Social Innovation tidak dapat dilakukan sendirian. Menegakkan peradaban, memulihkan krisis, mengembalikan ummat manusia kepada fitrahnya bukan pekerjaan seseorang. Namun pastikan kita telah menemukan Our Why yang menjadi believe kita.
Selamat menemukan Your Why, selamat kembali kepada fitrahmu untuk merubah dirimu dan dunia menjadi lebih hijau dan damai. Selamat menjadi Arsitek Peradaban, selamat menjadi Changemaker Family. Semoga Allah meridhai perjalanan kita.
Salam Pendidikan Peradaban
#fitrahbasededucation #pendidikanberbasisfitrah #changemaker #changemakerfamily