10 Masalah Dunia Milenial yang Serius dan Solusinya
Masalah dunia milenial saat ini sangat kompleks dan mempengaruhi kehidupan banyak orang. Generasi milenial, yang lahir pada tahun 1980-an hingga 1990-an, menghadapi berbagai tantangan global yang memerlukan solusi segera. Artikel ini akan membahas 10 isu teratas yang menjadi perhatian utama generasi milenial, dan bagaimana kita dapat berkontribusi dalam mengatasi masalah dunia milenial ini.
10 Masalah Dunia Milenial yang Mendesak
(Kelahiran tahun 80-90an), yaitu:
- 12.1% | Lack Of Economic Opportunity And Employment
- 14.1% | Results Safety / Security / Wellbeing
- 15.9% | Lack Of Education
- 22.7% | Government Accountability And Transparency / Corruption
- 23.9% | Religious Conflicts
- 28.8% | Poverty
- 30.8% | Inequality (Income, Discrimination)
- 18.2% | Food And Water Security
- 38.9% | Large Scale Conflict / Wars
- 48.8% | Climate Change / Destruction Of Nature
(The 10 most critical problems in the world, according to millennials)
Dampak Masalah Dunia Milenial di Indonesia
Bagaimana di Indonesia? Nampaknya masalahnya tak jauh berbeda. Namun pertanyaan pentingnya, di mana posisi kita atau keluarga kita atas isu atau masalah yang ada di Indonesia atau di dunia tersebut?
Pilihannya bagi seorang Mukmin yang ditugaskan sebagai wakil Allah di muka bumi sebenarnya cuma satu, yaitu kita harus merubahnya atau kita digilas olehnya. Jika kita merasa paham dan beriman lalu tidak menyeru kebenaran dalam aksi perubahan mengembalikan segala sesuatu kepada fitrahnya atau kesejatiannya, maka azab bisa jadi akan dimulai dari rumah rumah kita.
Namun kebanyakan kita lebih suka mengutuki masalah, menyalahkan pihak lain, menakut-nakuti ummat, dsb. Sebagian lagi lebih suka cari selamat, memanfaatkan situasi untuk mengambil kepentingan pribadi. Padahal, apabila kita hanya sibuk mendidik keluarga sendiri dan tak mempedulikan mendidik keluarga lain, sama saja sedang mempersiapkan musuh bagi anak-anak kita di masa depan.
Jadilah seperti Abu Bakar RA , yang mengambil alih tanggung jawab atas masalah ummat menjadi tanggung jawab pribadi, dengan mengatakan, “Bagaimana ummat bisa seperti ini sementara saya masih hidup?” Keberanian inilah sesungguhnya yang dibutuhkan setiap manusia, apalagi Mukmin, untuk membawa masalah ummat menjadi masalah personal.
Keberadaan dan kebermaknaan kita di dunia sesungguhnya diukur dari seberapa banyak kita mengambil peran, bukan menyerahkan peran atau mengabaikan peran.
Solusi Mengatasi Masalah Dunia Milenial
Langkah-Langkah untuk Membuat Perubahan:
1. Remember Your Purpose of Life
Mengingat dan menyadari kembali maksud penciptaan kita di dunia. Tiada yang kebetulan dalam penciptaan apapun di dunia, pasti semua ada maksudnya. Jelas alasan Allah menghadirkan kita di dunia adalah untuk tunduk beribadah kepada-Nya dan untuk menjadi wakil-Nya di muka bumi.
Banyak orang di dunia yang berusaha membuat perubahan namun tak disandarkan pada ketundukan kepada Sang Maha Pencipta. Maka hanya akan menjadi fatamorgana walau memberi manfaat.
2. Find Your Why
Tentu saja setiap maksud pasti menghendaki tugas atau peran. Find Your Why adalah menemukan alasan kehadiran kita di dunia atau menjawab pertanyaan “Why Are You Exist?” .
Menjadi Changemaker berarti menjadi pembawa berita gembira (solusi atas potensi) dan peringatan (solusi atas problem) sekaligus menjadi penyebar rahmat dan manfaat bagi semesta. Dengan apa? Tentu saja dengan “Your Why” atau “Your Calling” atau alasan kehadiran kita di dunia, atau disebut dengan the mission of life .
Para keluarga yang akan menjadi “A Changemaker Family” harus memulai langkahnya dengan menemukan alasan kehadiran pernikahannya di muka bumi.
3. Dare To Transform and Fight (Berani Hijrah dan Jihad)
Ketika sudah menemukan peran kita di dunia, maka langkah berikutnya adalah berani untuk inovasi dan berjuang dengan sungguh-sungguh.
Berani itu bukan lawan dari rasa takut, tetapi lawan dari rasa nyaman dan mapan. Orang-orang yang diwafatkan Allah dalam keadaan memperjuangkan apa yang menjadi WHY-nya akan abadi.
4. Build Community – Find People Who Believe What You Believe
Perubahan tentu tak bisa sendirian, harus berjamaah. Temukan kelompok orang-orang yang percaya apa yang kita percaya, untuk bersama membuat perubahan. Yakinlah bahwa ruh-ruh yang sama akan berkumpul bershaf-shaf menuju tujuan yang sama.
Perubahan berupa Social Innovation tidak dapat dilakukan sendirian. Menegakkan peradaban, memulihkan krisis, dan mengembalikan ummat manusia kepada fitrahnya bukan pekerjaan satu orang.
Selamat menemukan Your Why , selamat kembali kepada fitrahmu untuk merubah dirimu dan dunia menjadi lebih hijau dan damai. Selamat menjadi Arsitek Peradaban, selamat menjadi Changemaker Family. Semoga Allah meridhai perjalanan kita.
Salam Pendidikan Peradaban
#fitrahbasededucation
#pendidikanberbasisfitrah
#changemaker
#changemakerfamily
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!